• visi misi
  • h2
  • gh
  • guru
  • wowo
  • kepsek new

Selamat Datang di Website SDN KEBON BARU 4 KOTA CIREBON. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SDN KEBON BARU 4

NPSN : 20222036

Jalan Veteran No.25 Kota Cirebon


[email protected]

TLP : 0231-209264


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 67259
Pengunjung : 29378
Hari ini : 8
Hits hari ini : 38
Member Online : 0
IP : 216.73.216.127
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Peristiwa Pra Proklamasi 15 Agustus 1945 di Kota Cirebon




Artikel Sejarah

Peristiwa Pra Proklamasi 15 Agustus 1945 di Kota Cirebon

Oleh : Ratna Dewi Utami, S.Pd. Guru Sejarah SMAN 1 Cirebon

 

Tugu proklamasi yang berada di perempatan Jalan Siliwangi Kota Cirebon, tepatnya berada di dekat Alun – Alun Kejaksan Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan tugu yang menjadi saksi sejarah pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Monumen bercat putih dengan tinggi 3 meter itulah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Kepala Rumah Sakit Kesambi atau Rumah Sakit Orange (kini menjadi RSUD Sunan Gunung Jati) dokter Sudarsono pada Rabu, 15 Agustus 1945, atau bertepatan dengan 7 Ramadan 1364 Hijriah. Proklamasi kemerdekaan itu lebih cepat dua hari dari proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Sukarno – Drs. Moh. Hatta. Dokter Sudarsono merupakan kader Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Pendidikan di bawah Hatta dan Sjahrir.

Cirebon dipilih karena, dinilai sebagai tempat yang aman setelah menyerah, tentara Jepang banyak berkumpul di kota-kota besar. Apalagi sejak dulu, Cirebon memang basis Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan), sehingga bukan perkara sulit bagi kelompok Sjahrir untuk mengumpulkan massa. Sudarsono tak lain adalah ayah Juwono Sudarsono, mantan Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Lingkungan Hidup. Proklamasi itu dibacakan di hadapan 100-150 orang. Mereka kebanyakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) Baru. Sudarsono mendapatkan instruksi dari Sutan Sjahrir melalui telegram agar segera membacakan proklamasi kemerdekaan karena Jepang telah kalah dan menyerah kepada Sekutu.

Suasana menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI di Cirebon haru dan tidak banyak tekanan. Sebab, para pejuang khawatir ada serangan dari penjajah secara mendadak. Di sekitar alun-alun Kejaksan, terdapat Hotel Libring markas tentara Republik Indonesia yang bergerilya demi merebut kemerdekaan Indonesia. Alasan lain Sjahrir menunjuk Sudarsono membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI di Cirebon karena tidak ingin menunggu lama. Jika terlalu lama memproklamirkan kemerdekaan, khawatir tidak dianggap oleh dunia.

Setelah membacakan teks proklamasi di Tugu Kejaksan Cirebon. Para pejuang langsung menyiarkan kabar serupa ke beberapa daerah lain di Cirebon seperti di Kecamatan Waled, Palimanan, dan Plumbon

 

 

 

 

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas