Peristiwa Pra Proklamasi 15 Agustus 1945 di Kota Cirebon

Artikel Sejarah
Peristiwa Pra Proklamasi 15 Agustus 1945 di Kota Cirebon
Oleh : Ratna Dewi Utami, S.Pd. Guru Sejarah SMAN 1 Cirebon
Tugu proklamasi yang berada di perempatan Jalan Siliwangi Kota Cirebon, tepatnya berada di dekat Alun – Alun Kejaksan Kota Cirebon, Jawa Barat merupakan tugu yang menjadi saksi sejarah pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Monumen bercat putih dengan tinggi 3 meter itulah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Kepala Rumah Sakit Kesambi atau Rumah Sakit Orange (kini menjadi RSUD Sunan Gunung Jati) dokter Sudarsono pada Rabu, 15 Agustus 1945, atau bertepatan dengan 7 Ramadan 1364 Hijriah. Proklamasi kemerdekaan itu lebih cepat dua hari dari proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Sukarno – Drs. Moh. Hatta. Dokter Sudarsono merupakan kader Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Pendidikan di bawah Hatta dan Sjahrir.
Cirebon dipilih karena, dinilai sebagai tempat yang aman setelah menyerah, tentara Jepang banyak berkumpul di kota-kota besar. Apalagi sejak dulu, Cirebon memang basis Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Pendidikan), sehingga bukan perkara sulit bagi kelompok Sjahrir untuk mengumpulkan massa. Sudarsono tak lain adalah ayah Juwono Sudarsono, mantan Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Lingkungan Hidup. Proklamasi itu dibacakan di hadapan 100-150 orang. Mereka kebanyakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) Baru. Sudarsono mendapatkan instruksi dari Sutan Sjahrir melalui telegram agar segera membacakan proklamasi kemerdekaan karena Jepang telah kalah dan menyerah kepada Sekutu.
Suasana menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI di Cirebon haru dan tidak banyak tekanan. Sebab, para pejuang khawatir ada serangan dari penjajah secara mendadak. Di sekitar alun-alun Kejaksan, terdapat Hotel Libring markas tentara Republik Indonesia yang bergerilya demi merebut kemerdekaan Indonesia. Alasan lain Sjahrir menunjuk Sudarsono membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI di Cirebon karena tidak ingin menunggu lama. Jika terlalu lama memproklamirkan kemerdekaan, khawatir tidak dianggap oleh dunia.
Setelah membacakan teks proklamasi di Tugu Kejaksan Cirebon. Para pejuang langsung menyiarkan kabar serupa ke beberapa daerah lain di Cirebon seperti di Kecamatan Waled, Palimanan, dan Plumbon
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Inovasi Tabung Penampung Air AC
- MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DI SMA NEGE
- Perbedaan Perkembangan Teknologi di Jepang dan Indonesia
- MEMEPERKENALKAN BUDAYA JEPANG PADA SISWA KELAS XI
- Perkenalan Bahasa Jepang Kelas X
Kembali ke Atas


